Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LMPP Kawal Ribuan Masa 4 Kecamatan Gelar Aksi Damai, Pemerintah Harus Memikirkan Dampaknya

Muaro Jambi, ceriapost .com - Tergabung dalam masyarakat petani kelapa sawit di wilayah Kabupaten Muaro Jambi, ribuan masa 4 kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi menggelar aksi damai didepan Kantor Kejaksaan Negeri Muaro Jambi dan Gedung DPRD Kabupaten Muaro Jambi, Senin (21/7/2025).

Aksi masa yang dipimpin oleh Ormas Laskar Merah Putih Perjuangan ( LMPP ) Kabupaten Muaro Jambi ini, menuntut hak masyarakat petani yang baru-baru ini terdata masuk dalam peta kawasan hutan yang rencananya ikut ditertibkan petugas PKH.

Keresahan masyarakat petani di Kabupaten Muaro Jambi ini menyusul rasa takut terhadap lahan perkebunan kelapa sawit yang selama ini menjadi sumber pemasukan dan penopang hidup mereka, yang rencananya akan disita negara.

Apalagi aksi di depan Gedung Kejaksaan Negeri Muaro Jambi dan Gedung DPRD Kabupaten Muaro Jambi, belum menemukan titik pasti. Hal ini sangat berdampak dan menambah rasa cemas yang makin mendalam dikalangan masyarakat.

Dijelaskan oleh Widodo selaku Sekertaris Jendral Laskar Merah Putih Perjuangan Kabupaten Muaro Jambi, Jikalau negara benar-benar akan menertibkan lahan masyarakat yang terdata masuk dalam peta kawasan hutan itu. Memungkinkan akan berpengaruh dan berdampak langsung kepada terganggunya perekonomian masyarakat yang lahannya termasuk dalam yang akan diterbitkan.

Bahkan persoalan itu nantinya juga akan dapat berpengaruh kepada sistem pendidikan anak-anak mereka. 

Hal ini bukan masalah yang dianggap main-main, pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus memikirkan nasib masyarakat yang terdampak penerbitan kawasan hutan.

" Yang jelas ribuan kepala keluarga dari 4 kecamatan di kabupaten Muaro Jambi ini, secara otomatis akan terancam terlantar. Dan apakah pemerintah sudah menyediakan pekerjaan buat mereka dan keluarga mereka, jikalau mereka nantinya harus pergi dari tanah yang selama ini menjadi penopang hidup mereka dan keluarganya " tegas Widodo.

" Kami akan akan menunggu keputusan pasti, jika tidak mungkin masyarakat akan menggelar aksi kembali dengan masa yang lebih banyak lagi hingga belasan ribu " tutupnya. (Dn)