Kehadiran Walikota Jambi Di Rumah Pribadi "Ahin " Disorot...!!
Diduga Uang Hasil Kebun Sawit Tak Berizin, Dibuat Biaya Pemenangan Walikota
Jambi, ceriapost.com - Kehadiran Walikota Jambi Maulana di kediaman rumah pribadi " Ahin " di Perumahan Citra Sipin Indah, Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, pada Senin malam 25 Agustus 2025, tersorot kamera.
Diketahui jika " Ahin " adalah sang pengelola kebun sawit PT MPG yang terletak di wilayah kawasan hutan produksi, batas antara Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur, tepatnya di wilayah desa Tanjung Katung-Pematang Rahim.
Berdasarkan informasi langsung dari kedua Dinas PTSP Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur, jika kebun PT MPG atau Mitra Prima Gitaabadi tidak mengantongi perizinan resmi tentang pengolahan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Sebagaimana diketahui jika kunjungan Walikota Jambi Maulana ke kediaman " Ahin " dalam rangka tasyakuran atas kemenangan Maulana sebagai walikota dalam pelaksanaan pilkada yang lalu, dilingkungan TPS dekat kediaman "Ahin."
Sorotan Pemerhati Lingkungan
Seorang Pemerhati Lingkungan Jambi, Mirza, yang merupakan Pelapor kasus Ahin angkat bicara. Kepada media pada Rabu 27 Agustus 2025, ia mempertanyakan apa sebenarnya hubungan antara Maulana dan Ahin.
"Apa kedekatan antara Ahin dan Wali Kota Jambi Maulana? Apakah Ahin salah satu donatur kampanye Maulana, atau jangan-jangan Maulana punya saham di kebun sawit ilegal milik Ahin? "
" Jangan main-main, saat ini Ahin tengah diperiksa dan diselidiki oleh Kejari Tanjab Timur hingga Kejagung RI. Siapapun kalau ada indikasi keterlibatan kami akan kaitkan dalam kasus Ahin.
Publik butuh jawaban yang jelas, " tegas Mirza lewat sambungan telepon.
Ia juga mendesak agar Maulana maupun Ahin berani menyampaikan secara terbuka hubungan mereka di hadapan publik, mengingat persoalan perkebunan ilegal ini sedang menjadi isu besar di Jambi.
Publik Bertanya-Tanya
Kehadiran pejabat nomor satu di Kota Jambi di rumah seorang pengusaha yang tengah disorot dalam dugaan kasus penyerobotan hutan negara memunculkan berbagai spekulasi. Banyak pihak menilai hal ini bisa mencoreng citra pemerintahan daerah yang seharusnya menjadi garda depan dalam penegakan hukum dan perlindungan lingkungan.
Sejauh ini, baik Maulana maupun Ahin belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan kedekatan mereka. Sementara itu, kasus perkebunan ilegal Ahin terus menjadi sorotan masyarakat karena dianggap sebagai bentuk nyata perampasan sumber daya negara yang merugikan keuangan negara dalam jumlah sangat besar.