Sejumlah Pengurus Organisasi Pres Gelar Diskusi Bersama Terkait Program Kerja Tahun 2025
Jakarta, Ceriapost.com - Membahas terkait perkembangan Dunia Pers terkini, sejumlah pengurus Organisasi Pres gelar diskusi bersama. Diskusi yang dilaksanakan di Cafe Carnival Thamrin City Jakarta Pusat ini, salah satu bertujuan nya juga yaitu, untuk mempererat hubungan silaturahmi antar insan Pers meski berbeda organisasi tapi tetap satu dalam tujuan, Selasa (24/12/2024).
Sejumlah tokoh Pers terkemuka yang hadir dalam pertemuan diantarnya yaitu, Fajrul Razi Sekjen PPWI, Wilson Lalengke Ketua Umum PPWI, Hence Mandagi Ketua Umum SPRI, Gono Saputro Jurnalistik Reformasi Indonesia ( JWA), Ahmad Fadilah Ketua Umum HIPOLI, Jusuf Atjeh pengurus JWI, Totok Sudiantoro Ketua II DPP AWI, Paulus Sidik Budhiadi Wakil Ketua Umum DPP AWI, serta beberapa organisasi Pers lainnya yang turut hadir dalam kegiatan ini.
Dalam diskusi bersama mempererat hubungan silaturahmi antar, para pengurus sejumlah organisasi Pers membahas berbagai isu yang dihadapi Dunia Pers saat ini.
Diskusi ini juga menyoroti perkembangan adaptasi Pers terhadap era digital untuk tetap relevan guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, di tengah berbagai tantangan.
Seperti halnya pergeseran audiens, Audiens lebih menyukai konten media sosial, yang dapat menghancurkan pola bisnis media, munculnya kecerdasan buatan (AI). AI dapat membuat berita dengan mengambil data pemberitaan yang sudah ada di internet, maraknya berita bohong, menjamurnya hoaks atau berita bohong. Solusinya dengan kredibilitas informasi dan berita berkualitas.
Teknologi metaverse memungkinkan kemunculan model bisnis baru industri media. Beberapa hal yang dapat dilakukan pers untuk beradaptasi dengan era digital, antara lain, meningkatkan kompetensi jurnalis, membuat peraturan yang bersifat dinamis dan siap menghadapi perubahan di dunia jurnalisme, membuat panduan etika penggunaan AI, mengelola ragam peluang dan tantangan di era yang penuh ketidakpastian, menjaga kualitas berita dan informasi, membangun kesadaran masyarakat untuk melek media, berkoordinasi dengan pengelola platform digital.
Pembahasan yang lainnya mencakup strategi, peningkatan kualitas jurnalisme dan Jurnalis/ Wartawan muda, bertujuan mencerdaskan masyarakat dan memperkuat demokrasi. “Pers harus tetap menjadi pilar utama dalam menjaga kebebasan berpendapat dan memberikan informasi yang akurat kepada publik. ” Kata salah satu peserta diskusi.
Hal yang terpenting yaitu, tema diskusi pembahasan permasalahan kesejahteraan Pers. Para pengurus organisasi dalam mengawal program presiden turut
mendorong pemerintah pusat membentuk Perusahaan BUMN baru di bidang agency periklanan untuk distribusi iklan dalam rangka pemerataan, penyaluran belanja iklan nasional/ mengatasi monopoli belanja iklan nasional, melaksanakan program pelatihan Pers oleh masing- masing Organisasi melalui LPK resmi dan sertifikasi Kompetensi Wartawan di BNSP malalui LSP Pers Indonesia.
Sekaligus membangun Asosiasi bersama dengan Pimpinan Organisasi Pers sebagai wadah pemberdayaan Pers, media, Citizen Journalis, konten kreatif, komunikasi publik, IT dan koperasi.
Di akhir diskusi ini kesepakatan yang tercapai adalah akan menjadi agenda utama yang dirumuskan untuk pelaksanaan program kerja di tahun 2025. Harapan peserta diskusi yang hadir, hasil pertemuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia Pers di Indonesia, terutama tetap menjaga kekompakan meski berbeda bendera. ( ND)