Breaking News..! Korban Kebrutalan Oknum Warga Gedong Karya Bakar Kapal Penyelam Barang Antik, Buat Laporan Polisi
Jambi, ceriapost.com - Aksi pembakaran satu unit perahu pencari barang antik oleh oknum warga Desa Gedong Karya, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi yang terjadi beberapa waktu yang lalu, berbuntut panjang.
Pasal para warga yang diklaim sebagai pelaku pencari barang antik tidak terima dengan aksi brutal yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang membakar perahu milik mereka.
Atas kejadian itu, kurang lebih delapan orang warga yang berada di perahu tersebut mengalami cidera akibat lemparan bom molotov oleh pelaku pembakaran.
Selanjutnya melalui Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia ( LPKNI), para korban kebrutalan tersebut minta bantuan pendampingan untuk buat laporan polisi ke Ditpolairud Polda Jambi.
Menanggapi hal itu, Kurniadi Hidayat selaku Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI), sangat menyayangkan perbuatan para oknum warga Desa Gedong Karya yang main hakim sendiri.
Kurniadi Hidayat menerangkan bahwa kejadian sebenarnya tidak sesuai dengan pemberitaan yang beredar saat usai kejadian. Bahkan warga yang menjadi korban kebrutalan, yang disebut sebagai pencari barang antik itu di serang secara membabi-buta tanpa pemberitahuan.
" Sesuai keterangan para korban, kejadian yang sebenarnya tidak seperti pemberitaan yang beredar. Mereka para pekerja barang antik yang menjadi korban, bukan pekerja penambang Ilegal atau PETI. Dan merekapun melakukan aktivitasnya jauh dari pemukiman warga. Mereka diserang dengan molotov, tombak, parang dan ketapel oleh lebih kurang 20 orang" kata Ketua Umum LPKNI pada hari, Selasa (15/04).
Kurniadi Hidayat mengatakan pihaknya telah melaporkan tindakan arogan pelaku pembakaran satu unit perahu tersebut ke Ditpolairud Polda Jambi.
"Iya, sudah kita laporkan ke Ditpolairud Polda Jambi" singkatnya.
Dia menceritakan, delapan orang warga yang berada di atas perahu itu diserang ketika sedang bekerja, terlebih lagi masih ada pekerja yang masih berada di dalam air.
"Mereka diserang dengan arogan ketika sedang bekerja dilokasi yang jauh dari permukiman warga, bahkan ada seorang pekerja yang masih berada di dalam air, akibat serangan itu banyak yang mengalami cidera" pungkasnya.
Berdasarkan keterangan Ketua Umum LPKNI Kurniadi Hidayat, kedelapan orang yang diserang tersebut sudah diperiksa oleh penyidik Ditpolairud Polda Jambi. Yang mana para saksi dan bukti sudah memenuhi unsur, jika perbuatan brutal tersebut tidak patut dilakukan oleh para oknum pembakaran.
"Dari kejadian ini pihak korban mengalami kerugian materi yakni sebuah kapal motor berikut perlengkapannya dan juga seorang pekerja mengalami cidera fatal akibat luka bakar dibagian betis sebelah kanan dan sudah ada hasil visum di RS Bhayangkara" bebernya.
Atas hasil laporan itu, Kurniadi Hidayat meminta pihak kepolisian agar segera menangkap para oknum pelaku pembakaran dan penganiayaan terhadap para korban yang sedang mencari nafkah untuk anak istrinya tersebut. (***)