Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

𝗞𝗔𝗥𝗢𝗠𝗔𝗛 𝗦𝗬𝗘𝗞𝗛 𝗠𝗨𝗛𝗔𝗠𝗠𝗔𝗗 𝗔𝗥𝗦𝗬𝗔𝗗 𝗔𝗟 𝗕𝗔𝗡𝗝𝗔𝗥𝗜 𝗗𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗧𝗨𝗥𝗨𝗡𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗧𝗨 𝗞𝗔𝗟𝗔𝗠𝗣𝗔𝗬𝗔𝗡 𝗕𝗔𝗡𝗬𝗔𝗞 𝗠𝗘𝗡𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗨𝗟𝗔𝗠𝗔 𝗕𝗘𝗦𝗔𝗥

Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari pernah mendapat Lailatul Qodar.
Beliau lalu berdoa, “Ya Allah, berikanlah selalu bumi Kalimantan ini Rahmat Engkau berupa Ulama”.

Beliau kemudian mendapat Lailatul Qodar lagi dan Beliau berdoa,
“Ya Allah, berikanlah hamba keturunan yang sholeh dan mengamalkan ilmunya hingga hari kiamat”.

Maka In syaa Allah seseorang yang mendapat Lailatul Qodar do’anya diijabah/Makbulkan.
Maka tidaklah heran keturunan beliau banyak yang menjadi ulama hingga tak akan habis-habisnya bagaikan air laut yang terus mengalir, sangatlah banyak yang jadi wali ulama.
Beliau-beliau ini menyebar tidak hanya di banua Kalimantan tapi juga ke luar negeri menyebar hingga ke seluruh dunia.

KH. Syarwani Abdan Al Banjari atau masyhur dikenal para pencinta beliau sebagai Guru Bangil.

Dan Abah Guru Sekumpul Al Alimul Allamah KH Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari yang sangat masyhur dikenal oleh para pencintanya sebagai Guru Sekumpul atau Guru Ijai.

Dan banyak lagi ulama-ulama yang lainnya baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat (meninggal dunia) semuanya adalah keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Terbukti sampai sekarang karomahnya mendapat Lailatul Qodar itu benar.

Sebab itulah, kenapa bumi Kalimantan itu diberi Rahmat Allah berupa ulama, sangat banyak para alim ulama di tempat itu karena bumi Kalimantan ini pernah dido’akan oleh ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari semasa beliau mendapat Lailatul Qodar.
Sangat beruntung kita bagi orang yang tinggal di banua Kalimantan, sebab dapat do’a khusus dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan).

Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan) sebenarnya adalah Sayyid Ja’far Shodiq Al Aydrus.
Muhammad Arsyad adalah nama saat beliau tumbuh di tanah Banjar.
Pada masa itu apabila ada Habib, maka penjajah tidak suka dan menculik mereka, bahkan dengan nama berbau Habib pun mereka tidak suka.

Akhirnya ayah beliau Abdullah, menukar namanya dengan nama Muhammad Arsyad karena nama ini identik dengan nama orang Banjar yang beragama Islam.

Abah Guru Sekumpul (Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani) menjelaskan tentang nasab datunya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Syekh Muhammad Arsyad (Ja’far Shodiq) bin Abdullah bin Abu Bakar bin Ahmad Asholaibiyah bin Husein bin Abdullah bin Syekh bin Abdullah Alaydrus bin Abu Bakar As Sakran bin Abdurahman Asseqaf Wa Ba’ad Ibni Sayyidina Ali Ibni Abi Tholib wa Fatimah Al Zahra bin Sayyidul Wujud Sayyidina MUHAMMAD ﷺ.

Syekh Muhammad Samman pendiri tarekat Sammaniyah.
Selepas Beliau wafat maka maqom Quthbul berpindah kepada Syekh Muhammad Arsyad lalu ke bawah lagi hingga kepada Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani.

Syekh Muhammad Arsyad dan Abah Guru Sekumpul juga mursyid kepada Tarekat Sammaniyah, dalam silsilah sanad tarekat hingga ke Syekh Samman terdapat nama mereka sebagai Mursyid.

Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki ditanya oleh Habib Zein bin Ibrahim bin Sumaith Madinah,
“Ya Habib, berdiri pada maqom apa Syekh Sekumpul?”
Beliau menjawab,
“Syekh Muhammad Zaini adalah Quthbul Ghoust..”

Habib Abu Bakar bin Hasan Al Athos, murid awal Sayyid Muhammad Al Maliki mengatakan, Syekh Muhammad Zaini adalah Quthbul Aulia.

Itu maqom tertinggi dalam pangkat kewalian.
Sama seperti Quthbul Aqthob 100 tahun sekali barulah muncul di bumi.
Bahkan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani dikatakan adalah Quthbul Akwan (hanya muncul 200 tahun sekali).

Sebelumnya yang menduduki maqom ini adalah Syekh Muhammad Samman Al Madani Al Hasani ( Guru daripada Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ).

Wallahu A'lam Bis'showab.

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Waa'la Aali Sayyidina Muhammad 

Mudah-mudahan Berkat Rasulullah ﷺ, Berkat Para Wali Allah Berkat Para Auliya Serta Syuhada, Anak-anak Kita Menjadi Anak Yang Shaleh/Sholeha Beriman Dan Bertakwa Kepada Allah Subhanahu Wata'ala Qubul Segala Hajat dan Masuk Surga Bighoiri Hisaab.

Aamiin ya rabbal aalamiinnn..
AL-FATIHAH Buat Beliau.